Senin, 30 November 2015

Performa Hisense Pureshot & Pureshot+

Sumber gambar: arenalte.com
"If you are a big tree, we are a small axe, sharp and ready, ready to cut you down"-Bob Marley

Sejak memulai kiprahnya di pasar ponsel di tahun 2005, Hisense tidak pernah berhenti berinovasi mengembangkan produk-produk berkualitas tinggi. Hisense selalu bisa memenuhi apa yang dibutuhkan pengguna lewat produk-produk dengan teknologi terkini, dan menawarkan harga yang sangat kompetitif.. Hisense Pureshot adalah salah satu bukti keunggulan produk berkualitas yang dimiliki Hisense. Smartphone yang memadukan secara apik antara kinerja, desain, dan fungsionalitas ini hadir dengan tiga pilar kekuatan utama, yakni Best Technology, Best Services, dan Best Product. Dengan peforma terbaik dan dilengkapi fitur-fitur premium, komponen hardware yang diberikan oleh Hisense juga tergolong terbaik. Persaingan tersebut juga semakin kuat terutama di Asia, Hisense turut berjuang di pasar lokal, berharap dapat menarik pelanggan. 

Smartphone yang memadukan secara apik antara kinerja, desain, dan fungsionalitas ini hadir dengan tiga pilar kekuatan utama, yakni Best Technology, Best Services, dan Best Product.
Best Technology dihadirkan Qualcomm, produsen prosesor perangkat mobile terkemuka di dunia yang telah 30 tahun berkiprah di industri teknologi dan menjadi pemimpin pasar dengan lebih dari tujuh miliar chip yang dikirimkan kepada mitra OEM secara global. Bersama Hisense, Qualcomm menghadirkan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 415 yang memberikan solusi octa-core terjangkau bagi manufaktur perangkat smartphone. Prosesor ini memberikan standar baru untuk perangkat mobile dengan arsitektur octa-core 64-bit CPU, HD yang komprehensif, grafis Adreno seri 400, resolusi display HD (720p), dan konektivitas cepat dari X5 LTE yang terintegrasi dengan LTE Cat. 4 (kecepatan mencapai 150Mbps). Kehandalan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 415 menjadikan kinerja Hisense Pureshot semakin cepat.

Best Services dihadirkan oleh Smartfren, yang dikenal sebagai pionir untuk layanan internet cepat di Indonesia. Smartfren akan menjadi mitra terbaik Hisense dalam menghadirkan layanan internet berkecepatan tinggi lewat teknologi 4G LTE-Advanced. Dengan kemampuan menggabungkan teknologi TDD (time-division duplexing) dan FDD (frequency-division duplexing), atau yang biasa disebut Carrier Aggregation, layanan 4G LTE-Advanced milik Smartfren akan memberikan arus data lebih cepat, stabil dan kapasitas lebih besar di smartphone Hisense Pureshot. Saat ini jaringan 4G LTE Advance Smartfren, menjadi jaringan 4G terluas di Indonesia (22 kota besar di Indonesia). Bagi Smartfren, Hisense Pureshot ini akan melengkapi lini produk Andromax 4G LTE, yang sudah dikenal luas di pasar. Bagi konsumen yang menginginkan layanan 4G LTE Smartfren dengan spesifikasi device premium, Hisense Pureshot bisa dijadikan pilihan.

Best Product menjadi pilar ketiga di smartphone Hisense Pureshot. Kini di era 4G, Hisense kembali berinovasi dengan menghadirkan produk unggulan Hisense Pureshot, yang dirancang sebagai smartphone premium dengan keistimewaan pada kemampuan imaging (kamera), dan bisa berjalan di semua jaringan operator, baik 4G LTE, 3G (WCDMA, CDMA) dan GSM.
Kemampuan Hisense mengembangkan inovasi teknologi dibidang industri elektronik telah diakui secara global. Begitupun bicara soal teknologi smartphone, Hisense merupakan salah satu yang terdepan di Tiongkok. Hisense adalah perusahaan yang memelopori penggunaan teknologi dual-SIM card CDMA/GSM dengan meluncurkan handset dual-SIM pada Agustus 2006. Tidak hanya itu, Hisense juga merupakan produsen ponsel pertama di Tiongkok yang merilis handset dengan standar 3G.
Kini di era 4G, Hisense kembali berinovasi dengan menghadirkan produk unggulan Hisense Pureshot, yang dirancang sebagai smartphone premium dengan keistimewaan pada kemampuan imaging (kamera), dan bisa berjalan di semua jaringan operator, baik 4G LTE, 3G (WCDMA, CDMA) dan GSM.
Hisense kini siap memperkokoh eksistensi dengan masuk ke pasar Indonesia. Langkah itu diambil setelah melihat Indonesia memiliki potensi sangat besar di segmen smartphone. Potensi inilah yang akan digarap oleh Hisense dengan menawarkan produk-produk smartphone berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif.
Hisense Pureshot & Hisense Pureshot+
Hisense Pureshot dan Pureshot+ keduanya memiliki kesamaan dari sisi spesifikasinya, yang membedakan hanya ukuran layar dan kapasitas baterainya. Hisense Pureshot menggunakan display LCD TFT 5 inci, HD 1280 x 720 piksel, sementara Hisense Pureshot+ memiliki ukuran layar yang lebih besar dari PureShot yakni LCD TFT 5,5 inci, HD 1280 x 720 piksel.Untuk kenyamanan pengguna, baterai di kedua seri ini bisa dilepas-pasang.
Desain stylish dan elegan
Hisense Pureshot dirancang dengan desain premium yang elegan dengan sisi sudut melengkung 2.5D glass screen, yang menjadikan Hisense Pureshot terlihat berbeda dari smartphone lain yang ada di pasaran saat ini. Panel depan dengan sisi sudut melengkung dibalut sentuhan glossy sehingga tampilannya terlihat lebih stylish. Kesan premium semakin kental saat melihat sisi bodi Hisense Pureshot diproteksi bezel logam nan solid.
Desainnya yang flat, membuat Hisense Pureshot nyaman untuk digenggam pada pemakaian sehari-hari, ditambah casing belakangnya yang terbuat dari plastik tipis terasa kesat sehingga tak licin. Dengan bodi rampingnya, Hisense Pureshot nampak fashionable dengan pilihan warna elegan dan ekspresif. Di bawah panel layar 5 inci tertanam tiga tombol sentuh kapasitif: Recent App, Home dan back. Sementara di bagian atas display tertanam earpice dan kamera 5 MP di kanan didampingi LED flash serta sensor. Di belakang bodi, tepatnya di sudut kiri atas tertanam kamera 13 MP dan dual LED flash. Dua grill loudspeaker-nya terdapat di ruas bawah bodi, di tengahnya menyelip port microUSB. Di samping kanan terdapat tombol volume dan power. Bagian sisi kiri atas bodi terdapat port audio 3,5mm.
Display tahan gores dan sensitif
Hisense Pureshot memiliki display LCD TFT 5 inci, HD 1280 x 720 piksel. Grafis yang terpampang di layar nampak jernih dan tajam dengan kerapatan piksel 295 ppi. Selain itu viewing angle Hisense Pureshot sangat memuaskan, gambar tetap terlihat optimal dari berbagai sudut pandang. Area depan layar sudah dilapisi dengan panel anti gores Corning Gorilla Glass 3, sehingga Anda tak perlu kuatir layar Pureshot tergores benda di dalam tas atau di saku celana. Corning Gorilla Glass 3 membuat layarnya jadi lebih tangguh terhadap benturan, goresan, dan gesekan tiga kali lipat dari generasi sebelumnya. Begitupun soal respon serta sensitifitas, touchscreen Hisense PureShot menjamin kepuasan pemakainya karena tetap bisa mendeteksi sentuhan jari dengan baik meski Anda memakai sarung tangan.
Antarmuka yang atraktif dan terintegrasi
Hisense Pureshot datang dengan platform Android 5.0.2 Lollipop. Untuk memberikan pengalaman berbeda buat penggunanya, Hisense membenamkan antarmuka khusus bernama Vision UI. Semua aplikasi terintegrasi langsung pada desktop, tidak ada app drawer (halaman menu) seperti Android pada umumnya Di sektor interface, Hisense Pureshot menampilkan ikon atraktif berukuran cukup besar dengan tampilan grid empat baris. Menyediakan pilihan edit launcher untuk memudahkan Anda mengutak-atik widget, wallpaper hingga effect. Sedangkan area home atau lockscreen bisa diedit terpisah tapi bisa juga diedit secara terpadu. Vision UI menyuguhkan koleksi widget custom seperti Traffic, WPS Office, Dolby Audio hingga widget bawaan Android. Selain itu, terdapat sekitar 14 effects yang bisa dipilih dalam beragam pola. Lebih menarik lagi, Anda bisa membuat folder sendiri untuk mengumpulkan aplikasi tertentu. Lalu tersedia juga fitur hide app, icon arrangement, icon alignment untuk membereskan dan mengatur aplikasi sesuai keperluan. Anda juga bisa memanfaatkan fitur gestures di Vision UI, untuk bisa menggeser gambar dengan hanya melakukan gerakan tangan ke sensor depan layar. Ada juga fitur motion, contohnya ‘Double Tap to Wake’, ketika layar dalam keadaan mati, pengguna hanya perlu melakukan double tap ke layar untuk dapat menyalakannya kembali.

Kamera kualitas premium
Salah satu fitur unggulan yang diusung Hisense Pureshot ada di sektor kamera. Hisense membekali seri ini dengan kamera 13 MP dengan dual LED flash. Resolusi maksimum untuk mode 4:3 adalah 4160 x 3120 piksel (13MP). Sementara pada mode 16:9, kita bisa menikmati resolusi 3264×1836 piksel (6MP). Lebih spesial lagi kamera di bagian depan, Hisense PureShot menanamkan kamera 5 MP dilengkapi dengan LED flash. Jadi buat yang senang selfie, hasil kamera depan bakal lebih maksimal meskipun pemotretan dilakukan dalam kondisi minim cahaya. Kamera Hisense Pureshot sudah dilengkapi fitur-fitur terkini, seperti Autofocus, Geo-tagging, tauch focus, face detection, panorama, HDR. Tersedia switch kamera depan, flash, mode dan akses untuk setting lebih lanjut. Kamera Hisense Pureshot bisa menghasilkan foto dengan hasil yang tajam, natural dan pencahayaan yang sangat baik dalam kondisi outdoor maupun indoor. Sementara untuk rekam video, Anda bisa merekam video dalam kualitas full HD, HD dan VGA.
Multimedia pendukung hiburan berkualitas
Multimedia tersaji dengan komprehensif di Hisense PureShot. Smartphone Android ini menyediakan fitur seperti pemutar musik, player video dan radio FM. Tak cuma itu, Hisense menanamkan Dolby Audio untuk mengatur sound seperti bass, surround dan lainnya untuk mendongkrak performa. Alhasil, speaker yang terletak di bodi bawah mampu mengeluarkan kualitas suara optimal.  Pemutar video dari Pureshot mempunyai fitur minimize, sehingga user dapat melakukan aktivitas lain sambil menonton video, bahkan user dapat memainkan game berkualitas HD sekalipun, sambil menonton film kualitas 1080P dengan lancar tanpa lagging. Hisense Pureshot juga sudah mendukung playback h.265 (HVEC), format video tercanggih saat ini yang lebih hemat ukuran dengan kualitas setara.
Fitur lengkap dan produktif
Aplikasi bawaan sudah cukup untuk mendukung kegiatan sehari-hari Anda dengan dukungan Google Apps yang lengkap. Hisense Pureshot juga menyediakan kemampuan MiraCast. Fitur ini sangat cocok buat gamers dan penyuka film dimana layar smartphone bisa dipancarkan ke TV LED sehingga bisa dengan mudah menikmati game, foto, atau video pada layar besar. Selain itu, Hisense Pureshot juga menyediakan WPS Office, aplikasi untuk membuat, membaca dan mengedit dokumen gratis. Playboard, TouchPal dan Firewall juga melengkapi variasi aplikasi dan fitur yang ditawarkan Hisense Pureshot.
Performa cepat dan tangguh
Prosesor octa-core 64-bit, Qualcomm Snapdragon 415 dengan clockspeed 1.4GHz menjadi andalan Hisense PureShot. Ditandemkan dengan GPU Adeno 405 dan RAM 2GB membuat kinerja Hisense Pureshot lebih gesit. Dipakai bermain game berat atau menjalankan banyak aplikasi sekaligus secara bersamaan, Hisense PureShot masih mampu berakselerasi dengan baik, serta minim lag. Meskipun melakukan banyak aksi multitasking, namun tidak menyebabkan Pureshot mengalami panas berlebih pada bodinya. Respon time dalam membuka aplikasi, dan transisi layar berjalan dengan lancar.
Kapasitas baterai Hisense Pureshot sebesar 2200 mAh. Dengan kapasitas sebesar itu, baterainya mampu bekerja secara optimal tak jauh berbeda dengan smartphone lain yang kapasitas baterainya lebih besar. Hisense PureShot membutuhkan waktu sehari sampai daya habis jika dipakai secara masif terus menerus. Hisense PureShot memiliki memori yang lega dengan kapasitas 16GB. Buat yang ingin memperbesar ruang penyimpanan, Hisense juga menyisipkan slot memori microSD.
Konektifitas untuk semua jaringan
Hisense PureShot memiliki kemampuan mengoperasikan kartu SIM CDMA dan GSM pada kedua slot SIM-nya.  Artinya dengan kemampuan hybrid-nya, semua jaringan milik operator di Indonesia kompatibel dengan Hisense Pureshot. Anda tak perlu lagi memiliki dua gadget untuk menyesuaikan penggunaan dari CDMA dan GSM. Hisense Pureshot memiliki jalur data sekelas 3G:WCDMA 2100 MHz, CDMA EVDO 800 MHz dan 2G: GSM 900/1800 MHz, CDMA 1×800 MHz. Di sisi lain, Anda juga bisa menemukan fasilitas mutakhir seperti keberadaan jaringan LTE Cat. 4 mendukung kemampuan akses internet hingga 150Mbps download, dan 50Mbps upload. Bahkan mengakomodasi jaringan 4G LTE lengkap mulai dari FDD: FDD B2 (1900 MHz), B3 (1800 MHz), B5 (850 MHz), B8 (900 MHz), B26 (extd 850 MHz), hinggaTDD: B40 (2300 MHz).
Hisense menjamin konektivitas intenet karena keduanya mampu menjalankan seluruh jaringan 4G LTE dari semua operator seluler, baik itu GSM maupun CDMA. Selain itu, keduanya juga dibekali Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac dual band, dan konektivitas transfer data berupa Bluetooth V4.1 dan port MicroUSB 2.0. Lalu bagaimana dengan daya tahan baterainya? Kedua ponsel ini dibekali baterai yang bisa dicopot dengan kekuatan 2.200 mAh untuk tipe PureShot, dan 2.500 mAh pada tipe PureShot+.
Untuk mempermudah akses komunikasi, Hisense juga memberikan fitur Dual Sim dari semua operator seluler di Indonesia. Kemudian untuk akses navigasi, sudah ada perpaduan antara teknologi A-GPS, Glonass, dan Beidou. Jadi bisa dikatakan konektivitas Hisense PureShot dan Hisense PureShot Plus sudah sangat lengkap.
Dengan peforma terbaik dan dilengkapi fitur-fitur premium, komponen hardware yang diberikan oleh Hisense juga tergolong terbaik.


Sumber :

Minggu, 18 Oktober 2015

Terimakasih Untukmu, Rizky



Aku tak pernah mengira bahwa kado terindah selain mereka, adalah darimu.
Sederhana. Tapi caramu mengemasnya mampu menyapulenyapkan takut yang menderu. Agar tak ada kehilangan. Aku takut hal sama terulang lagi. Darimu, aku belajar bahwa tulisan yang apik butuh waktu agar bisa mengingat setiap kesan yang membekas. Bahkan berulang kali ku baca setiap untai kata di dalam ini, ku dapati sepasang mata yang basah. Ia berkaca. Melihat banyak temanmu yang mau sekadar memberi ucapan, aku bersyukur karena disana kau tidak sendiri. (Plz artikan yang mereka bilang-_- wkwk)
Kau tahu, rengkuhan yang kerap kau sampaikan lewat suaramu mampu mengatupkan sesak seketika, memberi lega dan tenteram untuk waktu yang lama. Kala aku tersandung disini lalu menceritakannya padamu, aku terlelap, kemudian menyadari bahwa sebenarnya aku tidak sendiri. Maaf karena aku kerap menambahkan keluh padamu. Maaf karena apapun wujud cideraku, aku masih saja lupa, bahwa kau disana juga berusaha meredam masalahmu.

Kala aku bersedih nanti, aku berjanji akan melihat ini.



Kala aku lelah menempuh cita nanti, aku berjanji akan mengingat ini.


Dan ini



Dear, kau ingat betapa banyak tetesan air matamu saat kau kalah menghadapi sesuatu? Atau kau menangis saat citamu tidak sampai akhir? Atau kau gagal menyampaikan tulisanmu ke penerbit? Hmm. Sungguh! Aku malu kala itu karena belum pernah melakukan sesuatu sepertimu.

Dear, kau ingat saat aku tahu bahwa untuk pertama kalinya kau berkunjung ke negeri sebelah Australia? Atau saat kau mempersiapkan sepenuhnya mendapatkan bangku di negeri Beruang Putih lalu mengubah jalur dan kini menempuh pendidikan di negeri Al-Fatih? Atau saat kau dilema memilih untuk berkunjung ke Hongkong pun Slovakia? Hahaha. Tahukah kau dear, betapa bangganya aku? Karenamu, aku mengerti bahwa pada akhirnya akan indah, bahwa gagal adalah bukti bahwa kita pernah belajar, aku juga percaya bahwa masa depan sungguh ada dan pengharapan tidak akan pernah hilang. 

Ingat tulisan ini ? Di tanggal yang sama kau menyampaikannya padaku. 


Dear, terimakasih karena masih memberi ruang dalam ingatanmu. Terimakasih karena masih menyempatkan diri untuk mendoakan, menyusun kado terbaik untukku. Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal, terutama arti perjuangan. Terimakasih telah mendekap di dekatku hingga bertahun dan telah menjadi bagian dari hidupku. Terimakasih karena pernah menjadi sahabatku, bahkan hingga detik ini. Juga terimakasih untuk rekan-rekanmu disana, sampaikan salamku untuk mereka. Mungkin pikirmu, terimakasih hanya sekadar kata, tapi bagiku itu bisa mewakili semuanya, saat tak ada yang benar-benar bisa ku lakukan. Percayalah, aku akan selalu ada untukmu. Percayalah, kita-akan-baik-baik-saja. Percayalah kelak kita-akan-mengenakan-toga-yang-sama. Toga hasil perjuangan J


Tertanda,


Sahabat yang merindukanmu, Onix Octarina.

Semarang, 16 Oktober 2015. 







Selasa, 29 September 2015

Bagaimana Rumah Nyaman Bagimu ?

Bagaimanakah rumah nyaman bagimu? 
Seperti ini? 



Atau seperti ini?

(Sumber foto : twitter)


Rumah nyaman seyogyanya merupakan hunian yang mengutamakan kualitas hidup, efisiensi penggunaan energi, pengembangan sumberdaya manusia dan memberi manfaat ekonomi. Perumahan CitraRaya Tangerang merupakan salah satu perwujudan pengembangan kota terpadu terbesar oleh Ciputra Group, dengan luas pengembangan sebesar 2.760 Ha.
Rumah idaman bagi hampir semua kalangan masyarakat adalah perumahan dengan karakteristik berkelanjutan. Masyarakat tentu memikirkan tentang cara untuk tinggal lebih nyaman di wilayah perkotaan melalui pencapaian konsep desain yang mementingkan pemberdayaan lingkungan. Kondisi perkotaan atau suburban seperti Tangerang menjadikan masyarakat memilih wilayah permukiman yang memiliki pola perancangan yang ekologis dan memberikan fasilitas yang dapat mendukung kesehatan serta gaya hidup layak bagi penghuninya.  
CitraRaya yang merupakan perumahan yang mulai berdiri tahun 1994 dan telah mengalami pertumbuhan  sangat pesat menghadirkan ratusan fasilitas pendidikan, rekreasi, kesehatan, agama dan retail untuk memenuhi semua kebutuhan warga di dalam dan sekitarnya. Konsep Kota Humanis yang mempertimbangkan faktor kemanusiaan, dengan konsep smart growth, ramah lingkungan dan layak huni tercermin dari Kawasan CitraRaya ini. Terbukti semakin meningkat dengan pembaharuan komitmennya untuk mengedepankan konsep kota yang berkesinambungan, yakni melalui peluncuran program EcoCulture di tahun 2011.
EcoCulture merupakan program revitalisasi yang bertujuan untuk membangun budaya cinta lingkungan di semua kalangan. Sebagai komitmen pada program ini,  berbagai event yang bertemakan EcoCulture baik itu untuk umum maupun komunitas pun telah terselenggara. Selain itu, CitraRaya juga telah membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur yang berpedoman pada EcoCulture.
Perumahan yang memiliki fasilitas taman kota yang luas, klub keluarga, sekolah, sarana ibadah dan rumah sakit juga telah direposisi menjadi “green community” yang mengadopsi konsep bangunan berkelanjutan dan mendorong masyarakatnya untuk menerapkan gaya hidup “green”.
CitraRaya menyadari bahwa transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam menopang kegiatan sehari-hari masyarakat, baik penghuni maupun yang berada di sekitar CitraRaya. Oleh karena itu, demi kemudahan aksesibilitas, CitraRaya meluncurkan armada bus TRANS CitraRaya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan transportasi bagi penghuninya, dengan banyak rute yang bisa dijangkau mulai dari Jakarta, Tangerang, Bandung, dan lain-lain.

( Sumber Gambar: CitraRaya )
CitraRaya Tangerang agaknya mempunyai visi yang serupa dengan kota berkelanjutan atau kota komprehensif yang mendukung aktivitas sehat dan ramah lingkungan sekaligus kebersamaan penghuni. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan jalur sepeda di sepanjang CitraRaya Boulevard yang lengkap dengan rambu-rambu sepeda. Dalam rangka menghemat energi listrik, CitraRaya tengah mengganti fasilitas penerangannya dari lampu TL (fluorescent) ke LED. Selain itu, memperbaiki rangka dasar jalan adalah salah satu hal yang dilakukan oleh CitraRaya untuk menjamin kelancaran dan ketertiban lingkungan. Tenaga surya, sebagai satu sumber daya energi yang dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan ternyata juga dimanfaatkan sebagai alternatif tenaga listrik.

( Sumber Gambar: CitraRaya )

Konsep Kota Humanis semakin jelas dari fungsi utama kawasan rumah tinggal di CitraRaya, tidak hanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana didalamnya, kawasan CitraRaya juga memiliki  kemudahan akses lokasi dan bebas banjir.
Aspek keruangan kota yang baik tidak hanya berhubungan dengan ruang terbuka hijau atau lingkungan hidup, tetapi merupakan rencana fisik dan ekologi kota yang sesuai dengan kebutuhan sosial, ekonomi, dan budaya dari masyarakat dengan mempertimbangkan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi (Wunas, 2011). Sama halnya dengan konsep perumahan ideal CitraRaya Tangerang, kawasan komersil seperti Grand Arcade, Little Ginca, dan Sentra Niaga menjadikan kawasan ini memiliki pengembangan sumberdaya manusia. Pun dengan wisata Tangerang, CitraRaya juga menyediakan fasilitas pendukung agar masyarakat yang tinggal di dalamnya tidak merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari, seperti CitraRaya Office Park, Garden Boulevard, Sport & Leisure, waterpark dan themepark. Selain berkualitas dengan lingkungan yang sangat nyaman dan asri, rumah tinggal di CitraRaya juga merupakan investasi yang sangat berharga.

( Sumber Gambar: CitraRaya )

Referensi tambahan:
Wunas, Shirly. 2011. Kota Humanis: Integrasi Guna Lahan & Transportasi di Wilayah Suburban. Brilian Internasional: Surabaya. 

Kata Kunci : Kota Humanis, Nyaman

#Diikusertakan dalam Writing Competition CitraRaya : 557 kata




Sabtu, 19 September 2015

Di Bawah Matahari




“Apa yang kau lihat ?”
“Ikan serapu, mutiara hijau, kerang putih. Sepertinya cukup untuk hari ini. Bagaimana denganmu?”
-Diam-
“Apa yang kau dapat?”
“Belenggu.”
“Hah?”
“Pernahkah kau sadari, disaat semua penjuru yang tertangkap oleh mata adalah baik adanya, tetapi masih ada belenggu yang mengikat keadaan? Disaat yang kita lihat adalah keindahan, tetapi masih ada keprihatinan, masih ada yang membutuhkan uluran tangan.”
“Apa maksudmu?” 
“Lihatlah itu...”
-Diam-
“Oh, tidak! Apa yang ia lakukan? Mengais sampah? Tidakkah dipikirnya itu membahayakan tubuhnya yang mungil? Kemana ibunya? Ayahnya?”
“Entahlah.”
“Tidakkah dipikirnya kalau malam ia akan kedinginan? kalau siang ia butuh perteduhan? Kalau lapar ia butuh asupan?”
“Tidak. Ia hanya butuh didengarkan. Saat semua orang menghamburkan limbah, ia yang memungutnya. Saat semua orang membuang bahagia dengan percuma, ia justru mengemis penuh iba. Saat orang serakah merampas kuasa, ia justru tak punya tujuan untuk sedikit pun berteduh.”
Keduanya bergeming. Memperhatikan apa lagi yang akan dilakukan gadis kecil itu.
“Ku pikir sepanjang semesta hanya ada keanekaragaman alam, ku kira hanya lautan biru. Miris!”
“Kau lihat! Ia minum dari botol itu! Tidakkah ia tahu bahwa air yang tidak bersih itu tidak menyehatkan tubuh?”
“Hmm.”
“Apa yang harus kita lakukan? Haruskah diam?”
“Bagaimana kalau presipitasi? Setidaknya aku bisa memberinya cukup air.”
“Ide bagus! Aku akan mengatakannya pada matahari untuk membantu evaporasi, energinya pasti cukup.”
“Saat uap air sudah masuk kedalam tubuhku, ku harap kau cepat membawaku dengan awan yang lain untuk menggabungkan diri sampai terjadi koalensi.”
“Baik. Bersiaplah untuk perbedaan tekanan udara nantinya.”
“Tapi, tunggu. Apakah kau juga siap saat gravitasi menarikmu ke bawah hingga jatuh ke permukaan? Kau siap kehilangan dirimu sendiri?”
“Untuk menghilangkan dahaga anak itu, aku siap.”
“Baiklah.”


Diikutkan untuk meramaikan #Prompt 88- Hear Me Out
nb: Prompt pertama di semester 3 setelah sekian lama tidak tertantang hahaha-_-


Jumat, 11 September 2015

Gudang Transit


Aku lupa entitasnya, serupa apa dia? Mungkin hanya pikiran yang terus saja dibubuhi rasa bersalah, atau sesuatu yang samar, sulit untuk dilihat oleh kasat mata: hati yang hablur. Hahaha. Cepat sekali dia mengkristal?

Pelak. Kau keliru. Dia hanya belum ingin menampakkan diri, belum berani memandang mentari kala biasanya, belum berani berdiri memaki salah, ya, karena dia yang melukis salah. Dia kecolongan!

Kau tahu kapan tiba saatnya ia mengalah pada waktu?

Dia hanya ingin mengakui keadaan, bahwa luka yang ditorehnya masih basah. Hanya butuh waktu untuk lupa, hanya ingin menyibukkan diri hingga tiba saatnya hati yang hablur kembali hangat J

Maksudmu, mereda karena mengikuti intuisi?

Kau benar. Ia tidak menghilang, tenang saja. Hanya sedang mencari gudang transit, meluapkan apa yang dirasa, dan setelah itu melanjutkan perjalanan, merengkuh hingga sampai ke tujuan, ke arah mana hati berlabuh.

Sehari semalam aku terkatung-katung menunggunya kembali, bahkan dahaga pun entah berapa kali meraja. Kapan ia pulang? Berhenti untuk diam?

Nanti. Bila nama dinyatakan. Bila ia sudah lupa... 
Ia akan menyemat harapan lagi, seperti biasanya J

  


Teruntuk Onix Octarina,

Belajarlah menghargai pagi, selelah apapun malam, ia akan datang lagi. 

Minggu, 21 Juni 2015

Teruntuk Puan yang Kerap Meninggalkan Jeda,



Teruntuk puan yang baru saya kenal kemarin sore,
Saya lupa entah sejak kapan saya bisa berekspresi sebebasnya dihadapanmu. Terkadang disaat kau merasa begitu lelah menghadapi waktu, aku justru memaksamu untuk mengeja ingatan. Setiap cela dalam baris di pikiran. Aku selalu mendesakmu hingga kau ingin sekali terlelap begitu saja. Kau tahu, bukan karena lakumu yang lupa menapakkan jejak karena kesibukan, tapi justru aku yang waktu itu memaksakan pelangi agar tiba lebih awal. Memaksakan keadaan harus begini dan begitu. Maaf untuk kata-kata menyebalkan yang kerap saya lontarkan, bahkan peluh yang sering saya tambahkan padamu.

Teruntuk puan yang kerap meninggalkan jeda,
Kau selalu saja begitu, meninggalkan jeda lalu lupa untuk melanjutkannya.
Entah bagaimana caranya saya bisa menanggalkan rutinitas. Kau tahu untuk apa? Untuk menunggu ceritamu kembali, yang kerap tidak kau selesaikan, yang lupa kau beri titik pada ujungnya. Hahaha. Konyol bukan?
Kau mengingatkanku pada seseorang dengan nama Faradina. Kemiripan itu membuat saya ingin tahu tentangmu lebih banyak. Saya lupa pernah melakukan kesalahan apa hingga ia menghilang hanya dalam satu sapuan ombak. Kalian persis. Sama-sama mengajarkan saya banyak hal, terutama tentang warna.

Kepadamu puan penyejuk pagi,
Katamu waktu itu, kau adalah embun yang dingin dan telah kering. Ingat saat itu kita beradu mulut? Saya mengakui kesetiaan senja, lalu kau menimpali. Oh tidak, aku tidak ingat sudah berapa banyak perbedaan argumen yang terselip di setiap percakapan-_-
Berapa pun itu, saya tidak acuh, karena pada dasarnya kau mengajarkan saya untuk lebih berani. (berani menghadap senior maksudnya hahaha :p)

Beginilah saya yang selalu lupa mengkhawatirkan perasaanmu saat kalimat demi kalimat bebas saya ucapkan.
Beginilah saya yang kerap lupa harus memilah kata demi kata untuk saya ajukan.
Beginilah saya yang punya semangat tapi butuh penyemangat.
Inilah saya, Onix Octarina.

Kepadamu puan si pelupa,
Menangislah, jika memang yang kau ceritakan waktu itu menyakitkan. Akuilah, jika memang luka itu ada, agar kau tidak lupa untuk melunak pada luka. Kau yang pelupa, kerap menganggap luka yang menganga ialah biasa.  Kau yang pelupa, kerap membiarkan cemas mendidih tiap malam.

Kepadamu puan tanpa nama,
Selamat ulang tahun untuk yang kesekian kalinya, selamat menempuh pendidikanmu yang saat ini ada di depan mata, selamat berhak bahagia di usiamu yang tak lagi muda :p
Tetaplah menjadi Anisa Rachmawati aka Mb Anon yang saya kenal: menyebalkan, jahat, tetapi penuh dengan warna. Tetaplah menjadi kakak yang baik untuk saya, yang sabar menghadapi saya, pun omelannya hihi.
Semoga jutaan kata “aku baik-baik saja” akan terus menjajah isi kepalamu hingga pagi tiba dan malam kembali.




I’ll be there.
Tertanda,


Bunga yang manis J



Nb: Pegel ya nulis sepanjang ini pft-_-“

Senin, 08 Juni 2015

#Prompt80 - Dialah Aku



Uziel membawakan secangkir Kopi Robusta di atas tatakan, ia melangkah ke arah teras dengan sangat hati-hati.
“Jadwalnya minggu ini kek. Saya boleh naik gunung kan?” Uziel meletakkan kopi itu di atas meja di sisi kakeknya yang sedang fokus membaca berita terhangat minggu ini, lalu duduk manis di kursi persis di sebelah meja.
“Saya nggak sendirian kok.” Sejak tadi malam pemuda jangkung ini terus saja membujuk kakeknya untuk memberi izin.
Kehadiran si pemuda tidak digubris sama sekali. Sang kakek masih saja sibuk dengan korannya , ia sesekali menyeruput Kopi Robusta yang masih hangat.  
“Kau pantas jadi Barista,” sang kakek menimpali, suaranya mencerminkan sindiran.
“Ayolah, kek. Aku ingin melihat puncak Semeru. Sekali ini saja.” Intonasi suara yang bersikeras akan keinginannya untuk mengibarkan merah putih di atas puncak gunung merapi itu menggangu kenyamanan si kakek. Ia menatapnya tajam. Uziel hanya tertunduk.
16 Desember 1969,” kata sang kakek memulai pembicaraan yang sepertinya akan panjang, Uziel hanya mendengarkan.
“Mereka menjumpai jasadnya sudah kaku. Semalam suntuk ia lelap berkasur pasir dan batu kecil Semeru. Badannya yang dingin sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Matanya terkatup kencang serapat katupan bibir birunya.”
Uziel bergeming.
“Dia mahasiswa UI yang kakek ceritakan tadi malam?” Pemuda itu antusias dengan kelanjutan ceritanya.
 “Ia mungkin terlahir di masa yang unik bagi Indonesia, saat itu kondisi negara dalam keadaan terpuruk dan kacau akibat jatuh bangunnya kabinet sistem demokrasi parlementer yang membahayakan kehidupan negara.” Kakek terus berbicara, pandangannya kosong.
“Kau tahu apa alasannya melakukan misi pendakian itu?” Uziel menggeleng, ia tidak ingin menebak alasan yang belum pasti kebenarannya.
“Katanya waktu itu... kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.” Kakek menirukan kalimat itu dengan suara yang lantang seperti berorasi.
Uziel membelalakan mata, ia tidak menyangka bahwa ada mahasiswa seperti demikian.
“Hipokrisi ?” tanya Uziel penasaran.
“Dia seorang demonstran sejati, mengajak teman-temannya untuk menentang ketidakadilan pemerintah Orde Lama, saat itu korupsi dan suap merajalela dalam tubuh pemerintahan dan perusahaan-perusahaan BUMN yang hipokrisi.”
Mata Uziel menyiratkan kebingungan, ia merasa pertanyaannya masih belum terjawab sepenuhnya.
“Perusahaan BUMN? Lantas apa hubungannya, kek?” Ia bertanya lagi.
“Pada masa itu, bukan yang mudah beradaptasi yang akan bertahan, justru yang kuatlah yang memegang kekuasaan.”
Kakek terdiam sesaat, kemudian melanjutkan.
“Kau tahu siapa pimpinan BUMN brengsek kala itu?” Mata sang kakek seperti berbicara, hendak melampiaskan kebenciannya tentang kejadian saat itu.
Uziel menggeleng lagi.
“Airlangga Pane. Dialah seoerang pecundang.”
“Apa?? Aku hanya mengenal satu orang dengan nama itu.” Pemuda itu berharap bukan orang yang ia kenal baik yang dimaksud kakeknya.
“Kau benar. Dialah aku.” 
Uziel terhenyak, masih pada posisi yang sama.
“Lalu siapa mahasiswa itu?” tanya pemuda itu kemudian.
“Soe Hok Gie.”

Note: Alur cerita tidak sepenuhnya benar, riwayat Soe Hok Gie diambil dari sini 
 #Prompt80 – Oligarki-
-481 words-
Diberdayakan oleh Blogger.