Rabu, 25 Februari 2015

#FFRabu - Pencuri Jemari Gadis



Tidak! Bukan malam ini saja. Ini sudah yang kelima kalinya.
“Sudah kubilang jangan Pak Joko! Kenapa kau keras sekali?!”.
“Tidak baik memilah-milih,” digubrisnya bentakan Dini.
“Pekerjaan yang memaksaku,” tambahnya lagi.
“Maksudku, apa tidak ada gincu alternatif?”
“Kau sendiri yang mendengar Patris membacakan peraturannya, kan?”
“Iya, tapi...”
“Tak apa jika jemarinya tersisa dua, masih kuberi kesempatan untuk mengisap jempolnya.” Dini mengeluh.  
“Sebentar lagi kereta menjemput, aku akan bersiap-siap ke prasmanan. Jangan tinggalkan perapian sampai aku pulang, mengerti?”. Gincu merah merona di bibirnya semakin menambah pesonanya, baru saja ia mengunyah jemari Gadis, bayi kedua pakde Dini yang baru lahir.
“Hmm,” katanya mengangguk. 


Rabu, 18 Februari 2015

Cerita Jingga




“Perairan sebelah mana lagi kali ini?”. Si Jingga sudah tahu kebiasaannya yang selalu pergi malam dan kembali segelap ia pergi.  Pertanyaan ini hanya sekedar basa-basi.
“Bun”, jawabnya singkat.
“Hmm. Siapa lagi?”
“Apa perlu ku jelaskan, Jingga?”
“Oh, tak perlu. Aku sudah tahu.”
 “Pramoedya bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk...”
“Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh...” Si Jingga memotong kalimatnya yang belum sempat diselesaikan.
“Ya, baguslah kalau kau mengerti.”
“Aku sudah menyiapkan bekal untuk perjalanan, cukup untuk 2 hari.”
“Terima kasih, sayang.”

Sudah hampir 20 tahun menjalani pernikahan, hingga sekarang sepasang manusia ini tak juga dikaruniai seorang anak, bahkan cucu. Jingga sadar, dia bukan satu-satunya wanita yang menjadi istrinya, masih ada wanita-wanita lain yang lebih beruntung. 

“Kalau kau bertemu Biru, sampaikan salamku untuknya.” tambah Jingga.
“Kau tak usah khawatir, ia pasti menerima salam dari ibunya dengan sangat manis.” Dibelainya rambut istrinya yang masih hitam dan halus itu. Parasnya yang elok dan masih awet muda itu masih sangat jelas terlihat.
“Hmm.”  Ekspresi datar terpampang jelas di wajah Jingga yang bebas keriput dan noda hitam yang kusam.

Biru. Anak tiri Jingga, ia adopsi dari pernikahan suaminya dengan Nila, putri dari Dewa Neptune.

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari Tiket.com dan nulisbuku.com #TiketBaliGratis.



Diberdayakan oleh Blogger.