Selasa, 29 September 2015

Bagaimana Rumah Nyaman Bagimu ?

Bagaimanakah rumah nyaman bagimu? 
Seperti ini? 



Atau seperti ini?

(Sumber foto : twitter)


Rumah nyaman seyogyanya merupakan hunian yang mengutamakan kualitas hidup, efisiensi penggunaan energi, pengembangan sumberdaya manusia dan memberi manfaat ekonomi. Perumahan CitraRaya Tangerang merupakan salah satu perwujudan pengembangan kota terpadu terbesar oleh Ciputra Group, dengan luas pengembangan sebesar 2.760 Ha.
Rumah idaman bagi hampir semua kalangan masyarakat adalah perumahan dengan karakteristik berkelanjutan. Masyarakat tentu memikirkan tentang cara untuk tinggal lebih nyaman di wilayah perkotaan melalui pencapaian konsep desain yang mementingkan pemberdayaan lingkungan. Kondisi perkotaan atau suburban seperti Tangerang menjadikan masyarakat memilih wilayah permukiman yang memiliki pola perancangan yang ekologis dan memberikan fasilitas yang dapat mendukung kesehatan serta gaya hidup layak bagi penghuninya.  
CitraRaya yang merupakan perumahan yang mulai berdiri tahun 1994 dan telah mengalami pertumbuhan  sangat pesat menghadirkan ratusan fasilitas pendidikan, rekreasi, kesehatan, agama dan retail untuk memenuhi semua kebutuhan warga di dalam dan sekitarnya. Konsep Kota Humanis yang mempertimbangkan faktor kemanusiaan, dengan konsep smart growth, ramah lingkungan dan layak huni tercermin dari Kawasan CitraRaya ini. Terbukti semakin meningkat dengan pembaharuan komitmennya untuk mengedepankan konsep kota yang berkesinambungan, yakni melalui peluncuran program EcoCulture di tahun 2011.
EcoCulture merupakan program revitalisasi yang bertujuan untuk membangun budaya cinta lingkungan di semua kalangan. Sebagai komitmen pada program ini,  berbagai event yang bertemakan EcoCulture baik itu untuk umum maupun komunitas pun telah terselenggara. Selain itu, CitraRaya juga telah membangun berbagai fasilitas dan infrastruktur yang berpedoman pada EcoCulture.
Perumahan yang memiliki fasilitas taman kota yang luas, klub keluarga, sekolah, sarana ibadah dan rumah sakit juga telah direposisi menjadi “green community” yang mengadopsi konsep bangunan berkelanjutan dan mendorong masyarakatnya untuk menerapkan gaya hidup “green”.
CitraRaya menyadari bahwa transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam menopang kegiatan sehari-hari masyarakat, baik penghuni maupun yang berada di sekitar CitraRaya. Oleh karena itu, demi kemudahan aksesibilitas, CitraRaya meluncurkan armada bus TRANS CitraRaya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan transportasi bagi penghuninya, dengan banyak rute yang bisa dijangkau mulai dari Jakarta, Tangerang, Bandung, dan lain-lain.

( Sumber Gambar: CitraRaya )
CitraRaya Tangerang agaknya mempunyai visi yang serupa dengan kota berkelanjutan atau kota komprehensif yang mendukung aktivitas sehat dan ramah lingkungan sekaligus kebersamaan penghuni. Hal ini dapat dilihat dari penyediaan jalur sepeda di sepanjang CitraRaya Boulevard yang lengkap dengan rambu-rambu sepeda. Dalam rangka menghemat energi listrik, CitraRaya tengah mengganti fasilitas penerangannya dari lampu TL (fluorescent) ke LED. Selain itu, memperbaiki rangka dasar jalan adalah salah satu hal yang dilakukan oleh CitraRaya untuk menjamin kelancaran dan ketertiban lingkungan. Tenaga surya, sebagai satu sumber daya energi yang dapat diperbaharui (renewable) dan ramah lingkungan ternyata juga dimanfaatkan sebagai alternatif tenaga listrik.

( Sumber Gambar: CitraRaya )

Konsep Kota Humanis semakin jelas dari fungsi utama kawasan rumah tinggal di CitraRaya, tidak hanya dilengkapi dengan sarana dan prasarana didalamnya, kawasan CitraRaya juga memiliki  kemudahan akses lokasi dan bebas banjir.
Aspek keruangan kota yang baik tidak hanya berhubungan dengan ruang terbuka hijau atau lingkungan hidup, tetapi merupakan rencana fisik dan ekologi kota yang sesuai dengan kebutuhan sosial, ekonomi, dan budaya dari masyarakat dengan mempertimbangkan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi (Wunas, 2011). Sama halnya dengan konsep perumahan ideal CitraRaya Tangerang, kawasan komersil seperti Grand Arcade, Little Ginca, dan Sentra Niaga menjadikan kawasan ini memiliki pengembangan sumberdaya manusia. Pun dengan wisata Tangerang, CitraRaya juga menyediakan fasilitas pendukung agar masyarakat yang tinggal di dalamnya tidak merasa jenuh dengan rutinitas sehari-hari, seperti CitraRaya Office Park, Garden Boulevard, Sport & Leisure, waterpark dan themepark. Selain berkualitas dengan lingkungan yang sangat nyaman dan asri, rumah tinggal di CitraRaya juga merupakan investasi yang sangat berharga.

( Sumber Gambar: CitraRaya )

Referensi tambahan:
Wunas, Shirly. 2011. Kota Humanis: Integrasi Guna Lahan & Transportasi di Wilayah Suburban. Brilian Internasional: Surabaya. 

Kata Kunci : Kota Humanis, Nyaman

#Diikusertakan dalam Writing Competition CitraRaya : 557 kata




Sabtu, 19 September 2015

Di Bawah Matahari




“Apa yang kau lihat ?”
“Ikan serapu, mutiara hijau, kerang putih. Sepertinya cukup untuk hari ini. Bagaimana denganmu?”
-Diam-
“Apa yang kau dapat?”
“Belenggu.”
“Hah?”
“Pernahkah kau sadari, disaat semua penjuru yang tertangkap oleh mata adalah baik adanya, tetapi masih ada belenggu yang mengikat keadaan? Disaat yang kita lihat adalah keindahan, tetapi masih ada keprihatinan, masih ada yang membutuhkan uluran tangan.”
“Apa maksudmu?” 
“Lihatlah itu...”
-Diam-
“Oh, tidak! Apa yang ia lakukan? Mengais sampah? Tidakkah dipikirnya itu membahayakan tubuhnya yang mungil? Kemana ibunya? Ayahnya?”
“Entahlah.”
“Tidakkah dipikirnya kalau malam ia akan kedinginan? kalau siang ia butuh perteduhan? Kalau lapar ia butuh asupan?”
“Tidak. Ia hanya butuh didengarkan. Saat semua orang menghamburkan limbah, ia yang memungutnya. Saat semua orang membuang bahagia dengan percuma, ia justru mengemis penuh iba. Saat orang serakah merampas kuasa, ia justru tak punya tujuan untuk sedikit pun berteduh.”
Keduanya bergeming. Memperhatikan apa lagi yang akan dilakukan gadis kecil itu.
“Ku pikir sepanjang semesta hanya ada keanekaragaman alam, ku kira hanya lautan biru. Miris!”
“Kau lihat! Ia minum dari botol itu! Tidakkah ia tahu bahwa air yang tidak bersih itu tidak menyehatkan tubuh?”
“Hmm.”
“Apa yang harus kita lakukan? Haruskah diam?”
“Bagaimana kalau presipitasi? Setidaknya aku bisa memberinya cukup air.”
“Ide bagus! Aku akan mengatakannya pada matahari untuk membantu evaporasi, energinya pasti cukup.”
“Saat uap air sudah masuk kedalam tubuhku, ku harap kau cepat membawaku dengan awan yang lain untuk menggabungkan diri sampai terjadi koalensi.”
“Baik. Bersiaplah untuk perbedaan tekanan udara nantinya.”
“Tapi, tunggu. Apakah kau juga siap saat gravitasi menarikmu ke bawah hingga jatuh ke permukaan? Kau siap kehilangan dirimu sendiri?”
“Untuk menghilangkan dahaga anak itu, aku siap.”
“Baiklah.”


Diikutkan untuk meramaikan #Prompt 88- Hear Me Out
nb: Prompt pertama di semester 3 setelah sekian lama tidak tertantang hahaha-_-


Jumat, 11 September 2015

Gudang Transit


Aku lupa entitasnya, serupa apa dia? Mungkin hanya pikiran yang terus saja dibubuhi rasa bersalah, atau sesuatu yang samar, sulit untuk dilihat oleh kasat mata: hati yang hablur. Hahaha. Cepat sekali dia mengkristal?

Pelak. Kau keliru. Dia hanya belum ingin menampakkan diri, belum berani memandang mentari kala biasanya, belum berani berdiri memaki salah, ya, karena dia yang melukis salah. Dia kecolongan!

Kau tahu kapan tiba saatnya ia mengalah pada waktu?

Dia hanya ingin mengakui keadaan, bahwa luka yang ditorehnya masih basah. Hanya butuh waktu untuk lupa, hanya ingin menyibukkan diri hingga tiba saatnya hati yang hablur kembali hangat J

Maksudmu, mereda karena mengikuti intuisi?

Kau benar. Ia tidak menghilang, tenang saja. Hanya sedang mencari gudang transit, meluapkan apa yang dirasa, dan setelah itu melanjutkan perjalanan, merengkuh hingga sampai ke tujuan, ke arah mana hati berlabuh.

Sehari semalam aku terkatung-katung menunggunya kembali, bahkan dahaga pun entah berapa kali meraja. Kapan ia pulang? Berhenti untuk diam?

Nanti. Bila nama dinyatakan. Bila ia sudah lupa... 
Ia akan menyemat harapan lagi, seperti biasanya J

  


Teruntuk Onix Octarina,

Belajarlah menghargai pagi, selelah apapun malam, ia akan datang lagi. 

Diberdayakan oleh Blogger.